'Tamám Shud'
Hingga aku bertahan nak, hingga aku bertahan, beralasan bahwa percaya adalah keistimewaan
Siapa yang memandangku, Ia memandangku nak, aku memandangnya, dan terlintas pertama adalah janji dalam kata
Aku berkilah nak, berkilah dalam upaya, aku memberinya cemburu buta, dan biarkan Tuhan memarahiku karena aku berusaha menjadi pemaksa
Jadi mengapa? Aku adalah cerita nak, aku bercerita, pasti dan tentu saja, keajaiban barang tak nyata, dan dia sekedar takhayul semata
Aku berputar-putar, hanya bila aku mampu dan jumawa, dan ternyata masih saja nak, aku masih anggap sikap setia adalah senjata
Ini belum usai nak, belum lekas tamat, aku memang terganggu jiwa, terganggu logika
Jikalau bicara tentangnya, bicara tentangnya.
AL, 11/12/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar