Rabu, 25 Maret 2020

'Tamám Shud'

Hingga aku bertahan nak, hingga aku bertahan, beralasan bahwa percaya adalah keistimewaan

Siapa yang memandangku, Ia memandangku nak, aku memandangnya, dan terlintas pertama adalah janji dalam kata

Aku berkilah nak, berkilah dalam upaya, aku memberinya cemburu buta, dan biarkan Tuhan memarahiku karena aku berusaha menjadi pemaksa

Jadi mengapa? Aku adalah cerita nak, aku bercerita, pasti dan tentu saja, keajaiban barang tak nyata, dan dia sekedar takhayul semata

Aku berputar-putar, hanya bila aku mampu dan jumawa, dan ternyata masih saja nak, aku masih anggap sikap setia adalah senjata

Ini belum usai nak, belum lekas tamat, aku memang terganggu jiwa, terganggu logika

Jikalau bicara tentangnya, bicara tentangnya.

AL, 11/12/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan