Rabu, 25 Maret 2020

'Almanak'

Di sisi lain kau anggap ubah semua adalah buah rencana...
Bagaimana laku hanya dianggap ingin semata...
Kewalahan dan jika itu sementara, takkan jauh selama jiwa berkata sebenarnya...
Dan t'lah datang kitab-kitab tanpa kata; hingga jemu dikau dibasuh do'a
Ada hadiah yang sangat berharga...
Suci, dan wadah dialektika
Ada harapan yang tumbuh bersama...
Almanak temu akhir, hingga jumpa di awal masa

T'lah tiba renungnya... timbangan bicara
T'lah datang tangan yang berlidah, dan hati yang bermata
Dusta adalah percuma...

T'lah nampak usangnya... terbakar wadah bara
T'lah telanjang adanya, dan tak mengenal meski satu cinta

Almanak memecah hening, bahtera berangkat tanpa bising
Jalur kisah yang dilalui, dongeng penuh genting
Dan fabel pada munajat hujung; perlahan kering

Siapa yang mengadu pada siapa?
Bebatuan, langit, api atau tentang siapa yang menunduk pada siapa?
Hingga kita temu jawab...
Tentang alam yang menembus olah iman pada mampunya...
Atau apa yang tercantum pada terka
Asingnya; pada aksara bongkah batu Rosetta
Semua ada tujunya... ada hilirnya...
Pengadilan adalah cara.

AL, 21/12/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan