Rabu, 25 Maret 2020

'...bicara Cinta Seonggok Kecoa'

Apa yang tak kau ketahui...
Di waktu setiap lelapku, kutatap bingkai fotomu.. yang lusuh dilahap rayap kayu
Berkawan kecoa-kecoa dan nyamuk-nyamuk kali
Di peraduan sempit, di gang-gang kota, jejaka jelata hidup beralas himpit
Hanya bermodal rindu, namun tak mengaku..
Sebab dikecamuk kelu kerana diri terlampau malu

Ya.. entah kemana cerita ditakdirkan pergi..
Mungkin juga nanti terkubur bersama kisah penantian sampai nanti..
Hanya ungkapan hati yang tak kunjung terbukti
Kerana sadar uang di kantung hanya cukup untuk makan dua kali sehari..

Terlentang pandangi langit-langit penuh lubang..
Kadang juwita terbayang tapi dicaci kenyataan.. mana mungkin dia ku ajak makan sebutir kentang?
Ahhh.. aku nampak putus di asa, namun tak patut pula kecewa..
Ini memang terjadi bukan di alam mimpi..
Mungkin aku tunggu saja bersama lembayung dan kopi tanpa gula..
Dihantam fantasi Romeo Juliet dalam tempurung kepala..

Ya.. begitulah cerita orang-orang yang bermodal kata..
Sajak pula dicipta, ditulis sebagai senjata..
Senjata penggoda dari jelata di atap sengsara
Ya.. begitulah kisah cinta apa adanya..
Hanya hadir sewaktu-waktu..
Ya.. setidaknya aku sudah tahu sedari dulu...
Jikalaupun waktu izinkan kau suka padaku, kuingatkan sesuatu..
Kuyakin, pasti ada yang salah denganmu.

AL, 19/1/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan