Kumpulan Puisi - puisi Indonesia terbaik


Daftar Puisi - puisi tentang kritikan & Sindiran


Paduka bersaksi atas semua nama
Walaupun kau tahu itu hanyalah retorika
Mereka tak pernah berhenti untuk bertanya
Hingga salah satu dari mereka tahu lalu semua menutup telinga


Baca selengkapnya »

Gedung tinggi menutupi langit kumuh
Tertidur di bawah jembatan dengan kain lusuh
Luka dan sakit yang tak pernah sembuh 
Karena wakil di istana tak pernah mendengar mereka yang mengeluh

 Baca selengkapnya »


Tak pernah sekalipun bertanya namun ku hanya ingin bicara
Pilihan yang tak pernah ada lalu ku coba menghilangkannya
Hina ku terpikir bagaimana jika itu terjadi
Tak usah ku berpikir mungkin karena itu hanyalah fiksi

Berjalan melewati jembatan lusuh rentan
Menapak jalur penuh lelah perjalanan
Tidur dibawah langit beratap bintang tanpa perlindungan
Senyum mendorong gerobak di atas aspal jalanan

Baca selengkapnya »
  • 'U+262D'

    Lama terdiam akan kertas yang membuatmu diam 
    Sesuatu yang membuat 65' menjadi kelam 
    Akan lima ribu nama yang mereka catat di telegram 
    Panggil aku sebuah norma saat ku berada disini dengan HAM 

    Baca selengkapnya » 

     

  •   Rupa

    Opini untuk sebuah cerita tanpa rangka 
    Entah sinopsis apa yang aku cipta 
    Adalah aku yang memikirkan 
    Adalah aku yang melupakan 

    Baca selengkapnya » 

     

  • Kontraksi 

    Papan kayu terpaku di dinding, terlihat jelas 

    Ku melihat seraya berlalu, semakin membekas

    Sesuatu untuk mengatakan padaku apa yang kulakukan 

    Dan ku terduduk tanpa adanya penyesalan

    Baca selengkapnya » 

     
  • 'Dan Ku Bukan Kertas Lama' 

    Pada hari itu dimana kurasa besok adalah hari ini

    Sebuah tempat dimana ku kehilangan akalku

    Mungkin suatu saat dimana ku datang dan pergi

    Kuharap itu menjadikanku lebih menghargai waktu

    Baca selengkapnya » 

     

    'Hampa' 

    Untuk sebuah perjalanan ketika seluruh kota terlelap 

    Nafas menunggu dibalik dinginnya senyap 

    Suatu saat kuberharap seseorang menemukanku 

    Atau setidaknya mendengar deru jantung dibalik pintu 

     

    Baca selengkapnya »  

     

     'Monumental'

    Suara yang keras membangunkanmu seperti percikan di Afghanistan

    Alarm keras Pearl Harbor dan setiap masa yang benar-benar menyakitkan

    Bicara selayaknya suara gerobak dibawah kaki Ilyich Lenin

    Dan memaki sesuatu lalu membukanya seperti Borish Yeltsin 

     

     Baca selengkapnya »  



    'Dongeng Terakhir'

    Langit biru saat kita menemukan kedamaian 

    Sampanye dihadapan mereka dan nyanyian serentak terdengar 

    Bukan sebuah firasat bukan sebuah perasaan 

    Jam berdenting mengiringi tengah malam yang terbakar 

     

      Baca selengkapnya »  


     'Fanon'

    Sebelumnya wibawa bagai Mahatma dan Mandela

    Hanya untuk romansa etika penggoda KKN berujung KKK

    Mereka tundukan kasta dalam ronde-ronde Russian Roullete

    Untuk kita saksikan mereka duduk dibalik kursi Corvette

     

     Baca selengkapnya »  

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan