Rabu, 25 Maret 2020

'Konsorsium='

Tanyalah padanya perihal akal... supaya kita tak asal dalam mempersoal
Toh mimbarnya berkata bahwa dia bukan orang yang bebal
Maka kantungilah senjata, kita adalah alutsista faktual
Segala yang kita telan jelas dari rancang pikiran
Lihatlah, sementara waktu dia menata tali gantung sebagai balasan
Supaya agitasi berjalan di jalanan, dan Ia terdiam sebab tidurnya sudah lelap tak karuan
Tiga juta kepala berkata;
"Balas lakunya! dan tanamkan juta pertanyaan!"

Bukankah sedari lama;
Kita biarkan metana yang keluar dari lubang anusnya
Memenuhi bilik ruangan...
Agar kita berdelusi dan saling menuduh;
"Kentut siapa ini? Darimu, darinya atau dariku?"

Bukankah sedari lama;
Kita biarkan Ia berkelakar dari lubang pantatnya
Dibalas cacian dan do'a yang akhirnya ramai dipelintir sembarangan
Agar kita saling mendekat kepada adu domba
Dan predikat kambing hitam;
"Tembakan siapa itu? Pelormu, pelornya atau pelorku?"

Toh bila memang suara usang datang, membawa kabar bahwa terjadi gontok-gontok dan suar perang
Ia akan pergi dan semakin jauh
Sebab itu bukan urusannya

Hidangkanlah tanya perihal ada yang mati sekarang
Hasil dari konsorsium yang diteriaki lantang
Maka satu-satunya yang bersuara mungkin salah satu dari jangkrik atau foto orang hilang
Beruntung tak ditunggang oportunis jalang, yang setiap waktu lari tunggang langgang

Ketika memang ketakutan tumbuh
Maka itu sebuah keberhasilan
Biar mengalir silsilah kepentingan
Itu yang mereka harapkan
Biar tertanam kerancuan
Itu yang mereka pinta
Dan itu yang mereka mau
Sebab jika ketakutan telah menjadi benalu
Mereka leluasa mengatur
Memberikan aba-aba ini itu
Memberikan aba-aba kemudian abu-abu.

AL, 27/9/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan