Rabu, 25 Maret 2020

'Kantata Cita'

Hey, salamku pada akar-akar yang kini sedang menatap pucuk rona candradimuka..
Hey, sampaikan ini dalam diri kalian, para pemuncak mimpi, para pendaki asa, dan pencari jejak-jejak cita

Aku dengar kalian sedang menatap lembah, yang di dalamnya bukan hanya aliran sungai atau dataran rendah dipenuhi pagu harapan indah
Aku dengar kalian pemimpi, yang kadang berambisi, namun terkadang waktu diri merasa ragu? Benarkah itu kawanku?

Tolong salamkan salamku.. kepada mimpi-mimpimu itu, tentang segala wujud percaya yang kini engkau tanamkan dalam pena di antara jemarimu..
Tolong salamkan salamku.. kepada jiwa yang haus akan tempaan, haus akan ajaran, haus akan hasil dari riuhnya kawah perjuangan

Dengarlah aku mengujar sesuatu.. Adakah satu dari jiwa-jiwa bertanya tentang... "sebenarnya diri ini bisa berlaku apa?"
Maka jawablah dalam diri kalian, bukan hanya jawaban tersirat dari alam khayal, jawablah dengan langkah kalian..
Jawab dengan telapak tangan, jawab dengan pemikiran, jawab dengan kuatnya tekad kalian..

Kami.. yang berdiri di sini, senantiasa pula mengharap dari deru nafasmu.. para penambang impian
Bukan hanya sekedar utopia yang mampat di pucuk kata, tetapi ini awal langkah nyata, sebab cita-cita ada kerana disengaja..

Hai kawan, ketika retina kalian memandangi ujung demi ujung candradimuka ini.. adakah keraguan akan angan-angan?
Maka segeralah entas.. segeralah singkirkan, sebab keraguan hanya datang pada mereka yang tak yakin pada kehidupan
Kawah-kawah candradimuka yang nampak kini di pelupuk mata, berdiri sama rata.. tiada sekat kasta
Yang ada sekedar pembeda, pembeda itu hadir dalam dirimu.. hadir dalam potensi yang kau emban semenjak lama..

Bangunlah, bangunkan diri... kerana ini waktu tentang meraih asa tak lekas tiba-tiba terjadi..
Maka kamipun dulu pernah bermimpi.. mengkhayal pada gelayut-gelayut fantasi
Mimpi itu kini hadir.. pada diri kalian.. mimpi baru, semangat yang tak layu, ambisi tak lekang waktu
Maka lekas bangunlah generasi.. ciptalah aksi..

Hai kawan, sekali lagi kami sampaikan salam.. pada impian dan angan-angan
Angan yang memang acapkali tak bersua alur.. tetapi tolong mimpi jangan dalam terkubur.. jangan lekas luntur
Tegakan nama, bukan hanya nama dalam akta, tetapi nama tanah yang kau pijak, tanah yang memendam arimu.. tanah yang membuatmu ada..
Maka raih apa yang dulu memang hadir dalam catatan cita, sebab kita ada... bagian dari perjalanan bangsa..
Raihlah dengan segala upaya, hingga raga purna menutup cerita....

Gapailah, gelorakan gema..
Kami sampaikan salam padamu..
Kantata cita..!!

AL, 17/1/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan