Rabu, 25 Maret 2020

'Et Tu?'

Aku gegasi semesta, hidupmu berada, namun dikerdilkan; sementara kutu-kutuku bertikai di semenjana tepi delta
Aku penimang, yang membawamu tertidur lelap, namun dibekap, supaya tak banyak bicara; padahal bekapmu adalah bunuh diri, bukankah kau juga? Anakku?

Lengan-lengan yang mereka ulurkan, tak pernah terkira adalah genderang pembunuhan
Bukankah itu kelabu? Bahkan kematian dirasa merata, mereka tak datang satu persatu
Itu kerana inginmu anakku... kerana inginmu...

Bilah-bilah pedang semakin terasah, semakin tajam ikuti larutnya malam, bahwa mereka satu-satu tanggal, sebab berdiri di arena sabung dendam

Aku tak mengerti mengapa dasar laut hancur dan berbau, langit hitam dan kelam, air hujan berasa masam, dan nafas mereka terengah bahkan saat tertidur dan terdiam
Jangan tanyakan sebab padaku
Itu kerana inginmu anakku... kerana inginmu...

Bukankah kau juga?
Kau lah juga tarian-tarian itu.

AL, 24/12/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan