Senin, 23 Maret 2020

'Turbin Martir'

Mereka meniduri mimpi dari jasad-jasad mati
Mereka menghamili kebebasan berharap beranak ketakutan
Mereka memancang bendera dan menandai penundukan
Mereka mengartikan ini sebagai suatu pilihan, sedangkan mereka tewas kemudian

Sembunyi mereka, sembunyi mengawasi
Dengan tubuh terlumas anti-materi
Meledak sewaktu-waktu, bila di sana hadir kesempatan yang memang datang seringkali
Pandang sepaham adalah jalur, dari setiap jalan setapak yang mereka lindasi, dengan jejak tank dan humvee
Peluru akan senantiasa mengejar dan dentum  tak akan berhenti
Untuk tembok yang mereka lubangi
Atap yang mereka robohkan
Dan anak tanpa kaki
Yang melihat Ibunya gugur terhimpit reruntuhan

Keji namun musti terjadi... rantai hidup di pelatuk semi-otomatis dan rudal-rudal kendali
Maka mereka akan terus berputar tiada henti...
Menggerakan turbin martir, penumbalan orok bayi dan hak asasi
Tuas sudah ditarik keras... sementara air mengering di danau yang habis menguap oleh panas
Di gurun tandus tanpa seiras
....
Lantas kita rancang...
Kita ajari anak-anak kita nanti
Kita suguhkan arena judi
Kita siapkan generasi
Menggenggam senjata supaya tak segan menembak mati
Tak canggung mengumbar benci
Hingga turbin martir berputar menjadi pembuluh nadi.

AL, 31/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan