Rabu, 25 Maret 2020

'Tabloid!'

Telunjuk itu mempertegas aral
Teras-teras itu diisi para jalang dan pembual
Memaki dan mempersoal, perihal masalah pribadi yang justru diselesaikan massal
Terhampar, jari-jari saling menunjuk harfiah
Di ngarai cenayang dan lembah para peramal

Satu-satu mata muncul kemudian
Satu-satu mulut berucap keranjingan
Estafet telinga semacam olimpiade tahunan
Antara hidup dan kematian tak ada jaminan aman...
...dari salah kaprah insan
...dari ujaran kebencian
...dari praduga sembarangan

Tabloid dan sampul majalah...
Lidah steroid rancu mengicau fitnah
Semua berpadu dalam paduan suara
Dan komando orkestra
Para kera menggeliat... para kera berdebat
Pandai menerka sukar melihat
Ada yang selesai mungkin sekedar di atas tulisan pena
Ada pula yang diolah jadi kuda pelana

Kawanan primata...
Aji mumpung saling memperkait
Memperkait kepentingan belaka

Para sutradara..
Para aktor sandiwara
Yang ditonton telanjang dan diberi tepuk tangan
Yang dicaci maki dan diberi pisuhan
Yang diperkosa di ladang selangkangan, dinikmati jutaan hidung belang
Tak lagi ada naungan
Dari umpatan yang tak kunjung selesai, meski diri berada di pucuk kematian

Para primata
Liar mengais komersialnya air mata
Pula buah simalakama...
Yang diciptakan oleh siapa saja
Mara murka
Jengah dan gelisah
Dipasung tujuan diri ialah hal utama
...penuh pancaroba
...pula dilema terkadang mengubah arah...
...arah seorang nara, yang diperkuda inang prasangka
Maka persetan bila terlupa, tak terkecuali! Esok hari perjalanan menuju kematian musti berlanjut adanya.

AL, 10/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan