Senin, 23 Maret 2020

'Ruang Tunggu'

Tak temu: nanti kamu kesu
Tak bersua: nanti kamu malu
Tak bertandang: kamu tak mau
Menyapa: juga ragu
Yasudah tak mengapa... tak hormati
Mungkin memang benar adanya... kamu sedang menggali arti
Sudahlah, sebab ini perihal konsekuensi
Yasudah... ku tunggu saja sampai lama pun tak mengapa
Yasudahlah... ku tunggu di gerbang, kuharap di sini aku menanti bukan untuk mengantri
Tapi ya begitulah....
..
..
Ada pejantan lain lebih punya banyak porsi
Postur jelas lebih tinggi
Roda duanya Ducati
Mobil bapaknya Maserati
Mercynya dua ekor di garasi
Berpendidikan tinggi
Kenalannya para menteri
Pimpinan industri
Yang rawan korupsi
...
Bagai musim kawin
Ia jelas punya segala
Dan di sini gelandangan sedang mencari iba
Dianggap sekedar bicara
Ya begitulah...
Jelas telak mutlak dihabisi realita
Bukan lagi, rumahnya mewah lantainya tiga
Orang tuanya angkatan bangsawan, mungkin pewaris mahkota
Perihal tata krama jangan ditanya
Bila dibandingkan yang aku punya...
Hanya standar makan di warteg bintang kejora...
Hanya standar omongan-omongan yang bahkan tak mengandung retorika
Jelas ini ujian, ingin ku berkutat pisuhan mencerca
Namun aku lebih bajingan darinya
...
Yasudahlah... tak mengapa
Hanya depresi saja tak sampai merenggut nyawa
Itu sekarang, tak tahu di lain masa
Yasudahlah...
Sudah tak lagi bisa ditata
Ku tunggu saja...
Entah menunggu apa.

AL, 6/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan