Senin, 23 Maret 2020

'Lotus'

Lembar-lembar intuisi, cerita dari egoisme... dari orang yang jalannya filsafati... dari pikir-pikir yang pejal... analis sejuta tapal temui diri dari alam nyata, hingga bak beranjangsana di alam kekal

Olah kalimah, dabik diri kultus falsafah, sebab nafsu tak mengering, masih teramat basah... pula tujuan hidup dicipta gelisah... kernyitkan dahi dan di sana lahir nyanyian semiliar motto, bak terlepas sendiri mendayung kano

Tetapi yang Agung, Ia melihatmu dari singgasana di sebalik tilam imaji, maka Ia berikanmu jalan setapak yang kala lewat semakin berat, maka tunjukanlah segala ego itu yang kau anggap jimat.. Ia senantiasa menunggumu tamat

Untuk terakhir kali, kuingatkan padamu... Dari segala dekapan merdu, rahim hidup 'kan berakhir sendu, dan mantra-mantra takkan berlaku... maka jemawamu kian berlalu, putus hayat dimakan kutu

Seakan dewa-dewa, maka berhentilah... sebab kau memperkosa makna, eksistensimu sekadar hampa, itu jalanmu... kala kau masih bubuhkan frasa-frasa darah di sebatang kuas, terombang-ambing angin bak kapas, dan lukiskan pidana pongah di secarik kanvas.

AL, 19/5/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan