Rabu, 25 Maret 2020

'Ibu'

Tiada nama mampu menasbihkan, atau mahkota-mahkota
Atau sekadar tahta-tahta, barang harta, menggambarkan diri mampu berbudi dan melunas hutang atas darah dari akar air susunya

Aku dengarkan ramai riuh lulabi, pada pertengahan malam
Dan timang-timang, pada cahya sengat surya siang
Aku diajak bercengkerama dalam luhur kalimah-kalimah
Dan diajak bersua pada ajaran-ajaran makna
Ia memberiku bekal menatap padang binal
Mengarah pada persimpangan
Ia menatapku supaya mengingat pada tunduk dan lamunan pada waktu
Berujar bahwa luka sebagai pengajaran
Dan euforia adalah pengujian

Maka aku simpan kalamnya sebagai penuntun
Dan pesannya kuingat beruntun
Agar tapak yang ia tinggal
Tak percuma tertinggal

Dan semoga, senyum terakhir di masa nanti yang ku lihat; senyum darinya
Adalah senyum yang tunjuk tersirat, senyuman bangga, bahwa Ia tenang pada tuntas tugas; menjaga satu nara.

AL, 13/10/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan