Senin, 23 Maret 2020

'1%'

Jam demi jam... menit demi menit, sandiwara kejam atau sandiwara jerit
Romansa lara, romantisme pura-pura
Komersialisasi air mata
Komersialisasi air mani
Komersialisasi harga diri
Komersialisasi orang mati

Terletak bebas nominal pundi-pundi
Mengalir deras dari drama dan kesedihan, di atas kertas tagihan
Pula tersebar rata tetesan duka
Hasil menjual sengsara, merambah sekat yang dari dulu bertambah jumawa
Sungguh semaraknya agenda... sungguh semarak kongkalikongnya

Komersialisasi politis
Komersialisasi striptis
Komersialisasi puniendi
Komersialisasi poenali
Komersialisasi meja hijau
Komersialisasi kasus lampau
Komersialisasi alutsista
Komersialisasi perang saudara
Komersialisasi warta terkini
Komersialisasi akademisi
Komersialisasi pendeta
Komersialisasi ulama
Komersialisasi massa
Komersialisasi agama

Jam demi jam, menit demi menit... bila dunia tak berjalan kejam, kantungnya segelintir orang pasti ramai menjerit
Jam demi jam, detik demi detik... bila dunia tak berjalan suram, retorisnya segelintir orang pasti riuh berisik

Kita tak pernah aman
Aman kita adalah mata air penghasilan
Aman kita adalah barang dagangan.

AL, 25/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan