Selasa, 04 Februari 2020

'Muerte De La Burocrática'

Hari terakhir akan datang kawan... kolegaku akan serang menantang
Kawan... kalian, mereka, kita...
Tiada lagi dibawah dunia pewayangan
Maka isi magazinmu, usap pelatuk khalasnikovmu...
Dari barat, timur, utara, selatan...
Dari setiap angka penindasan, kesewenangan dan frekuensi kemalangan...
Malam ini entah nanti...
Esok hari rebut hirarki

Bukankah bosan engkau?
Hidup dicekau?
Bukankah muak dikau?
Hidup tanpa huru-hara namun dipaksa sakau?
Kerana parlemen tawarkanmu risau, tawarkanmu pilihan orang-orang dari sindikat dan konsolidasi kacau

Bukankah kita mati lebih cepat sekarang...
Sebab diombang-ambing, dan ditanam peluru di pergelangan kaki...
Karena hendak bertahan dan dianggap pemberontak nir harapan..
Bukankah mereka menembakimu tanpa segan?
Bukankah 49 manusia itu dipaksa menjadi martir...
Dan ribuan hektar paru-parumu diserbu?
Oleh pemaksaan dan kriminalisasi dari pengadilan semu

Aku datang kepadamu kawan...
Mengabarkan berita...
Mengabarkan derita...
Dari nyawa yang semenjak dulu dijual supaya mulus mereka punya jalan kuasa...
Namun yang tersisa... hanyalah kerangka...
Di bawah pohon kelapa
Di bawah bendera setengah cela

Bukankah mereka jua yang kelak mengangkangi hak kita?
Dan tentang hilangnya suara-suara...
Kini hanya diperingati dengan diam, karena tahta sudah kadung tak punya telinga

Akan ada masa kawanku, tentang kematian...
Dan perubahan...
Dari mereka yang biasa hidup menggelandang di sabana hewan...
Yang setiap waktu dikencingi pengkhianatan
Oleh orang gemuk yang sudah kenyang tuntutan

Aku datang kepadamu kawan...
Bersama satu juta tengkorak yang ditumbalkan...
Kepada teman-teman mereka
Agar kita ketakutan membaca kitab-kitab peraturan...

Aku datang kepadamu, kawan...
Hari itu akan datang
Membawamu kedalam rona kemarahan
Dan kelak...
Tiada lagi segitiga
Dan dosa-dosa penumbalan bersama...
Aku datang kepadamu...
Dan hari ini terlahir benih serdadu.

AL, 17/4/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan