Rabu, 25 Maret 2020

'Tenang, Sensasimu Pulang II'

...
Mari ku buatkan senyummu, sementara kau saji makan malamku
Menghadaplah, biar ku lihat garis pipimu
Dan sabit itu, yang melengkung merah jambu

Biar aku dekap kamu, biar aku melanglang dalam kubangan rindu
Biar aku diduduki purnama, sayang
Dan biar aku begitu saja hingga larut menjelang

Ah... semakin dalam sayang
Bukankah aku sensasimu yang selalu kau takutkan hilang?
Ah... teruskan saja sayang
Teruslah hingga aku tahu bahwa gemetaran itu adalah rasa cinta dan hingga jatuh peluh; buatlah aku tergenang, sayang

Teruskan celetukmu sayang.. kita hampir sampai
Ucapkan di telingaku; bahwa aku adalah sensasi yang kau takutkan hilang
Aku akan lipat langit, sayang
Agar berkumpul di atas kita sinaran bintang-bintang
Aku akan menggali lempengan bumi, sayang
Menemukan tempat supaya kita bisa berceloteh lantang
Supaya menggema hingga ku dapat gelinjang

Ah... sayang
Mari bersulang, biar aku pandang wajahmu, biar aku beri kamu mata air; biar aku genangi kamu sayang
Ah... sayang
Teriaklah dekat daun telingaku, katakanlah hanya itu; bahwa aku adalah sensasi yang kau takutkan berlalu
Ah... sayang
Tetaplah seperti itu, tetaplah menjadi singaku dalam sarang

Ah... sayang
Malam ini sudah usai, namun bukanku pantang
Besok aku kembali
Besok aku akan datang
Tenang, sensasimu pasti akan beranjak pulang
Ia pulang....

AL, 7/1/2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan