Rabu, 25 Maret 2020

'Jejaka'

Aku jejaka.. mencari hilir surya
Aku jejaka.. mencari suaka pada takdir yang mengoceh semaunya
Aku jejaka.. merintih pada benih-benih rintih lain di hadapan mata
Aku jejaka.. biar aku hadapi, tiada khawatir pantas selimuti upaya

Ibu, biar segera jalan baru aku temu, biar aku pendam segala rindu, sudahlah.. segera Ibu hapus semua sendu
Ayah, biarkan aku melangkah.. biar aku berguru pada lelah, berdialog pada susah, sudahlah.. segera Ayah singkirkan segala resah
Aku kini jejaka.. berpikir usia, beramai-ramai amuk masa hadir dalam kerangkeng problema
Aku kini hadapi sendiri apa yang ada.. berpikir tentang masa-masa selanjutnya, maka biarkan diri segera beranjak pada cita

Bu.. do'a kemarin sudah aku taruh dalam saku.. dalam perjalanan nanti aku tenggak dalam kalbu
Yah.. bekal kemarin sudah aku kemas dalam wadah.. dalam deru langkah biar diri tiada lelah
Aku kini jejaka... yang berkarib rintang nan panjang terbentang
Aku kini berhutang... berhutang kepada inang, kini jalan penuh karang menawarkan arah.. apakah siap diri menebus sebelum jasad masuk dalam liang?

Permadani bara di ujung semenjana.. dalam kawah candradimuka
Semakin melambai.. Ialah alas segala upaya, tuju macam asa
Kini langkah menjauhi induk nampak terpampang nyata
Tinggal diri berkaca sejauh mana Ia hidup berkalang harap cita, sejauh mana jejaka melacurkan diri kepada asa, sejauh mana setiap detik waktu berbicara pada segala upaya, sejauh mana diri ingat perihal siapa patut Ia bela, sejauh mana jalan pulang yang Ia ingat ketika diri temui akhirnya?

Jangan diri tinggal nama...
Jejaka dalam jalan tanpa belaian... Jejaka pulang dari tanah perantauan

Aku jejaka.

AL, 30/12/2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan