Kamis, 26 Januari 2017

Puisi tentang kritikan & Sindiran

'M-26-7'

Paduka bersaksi atas semua nama
Walaupun kau tahu itu hanyalah retorika
Mereka tak pernah berhenti untuk bertanya
Hingga salah satu dari mereka tahu lalu semua menutup telinga



Lebih baik lari saat kau tahu mereka datang
Jangan kau menghilang seperti pecundang dalam perang
Seribu pedang akan lenyap di dalam liang
Saat mereka membangunnya di jiwa orang-orang yang malang

Bagaimana jika pesta mereka rayakan saat kita bersedih atas kekalahan?
Mungkin sadar saat buruk rupa berkata yang dulu teracuhkan
Mayat hidup akan menjadi sebuah kekuatan
Untuk sebuah konflik untuk tertinggi yang diam-diam melawan

Boneka mu dulu kini berlinang darah
Merebut pelana yang sejak dulu harusnya pecah
Karena mereka pemikiran yang akhirnya tak pernah lelah
Lihat saja lubang yang kau gali dan setiap rumah yang kau perah!

Paranoia dibalik sebuah keharusan demi apa yang kau lihat sekarang
Berkibar dengan bintang dibalik bendera dan genderang
Kuingin kau terbangun untuk kemenangan yang akan kau pandang
Menarilah, mungkin ini tarian terakhirmu sebelum kau pulang

Dari hitam kelam menjadi terang seperti api
Simbol untuk anarki, dari kanan kembali kiri
Untuk mengubah ide dan teori menjadi revolusi
Menjadi fakta tak terelakan, hancurlah ironi

Riuh denting peluru terjatuh
Saat tirani mereka akhirnya runtuh
Yang kuat terbunuh untuk mereka yang lemah akan tetap kukuh
Sebuah harapan akan lahir, luka lama akan sembuh.

Aldy, 25/1/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan