Rabu, 01 April 2020

'Anak-Anak Flyover'

Aku berjalan pelan... menuju peraduan
Dengan kaki tangan, yang hitam lebam
Isak tangis terdengar jauh di kerumunan
Di bawah flyover anak kelaparan

Ditentengnya gitar dan gendang rakitan
Bocah-bocah kecil menghitung penghasilan
Ditumpahkan gelas bekas minuman, berisi receh hingga uang ribuan
Kala itu kuputuskan mampir sembari memaknai
Mereka yang hidup dari berisik, dan hidup tanpa kasih dini
Yang orang tuanya pergi, yang induknya tiada lagi
Hidup dari berisik, mengadu nasib, mengadu pada pelik

Ku hampiri dan ku sapa bocah-bocah itu yang bertelanjang kaki
Aku tanya yang Ia makan hari ini...
Aku tanya yang ia dapat hari ini...
Aku tanya yang ia obrolkan malam ini...
Tapi seketika tanya berganti murung diri...
Sekumpulan majikan dengan tato di tangan kanan kiri...
Datang menghampiri...
Merebut hasil, menyisakan beberapa receh dan ludah serta caci maki

Bocah-bocah menangis sedu sedan...
Ladang nafkah diobrak-abrik setan
Aku tak tahu menahu...
Jelas rautku kasihan
Maka jatah makan kali ini ku hibahkan
Maka aku biarkan, sebab urusan Tuhan tetap urusan Tuhan
Biar hari ini tak kenyang, sebab cukup rizki ku tuang melihat mereka berebut riang, dan hari ini dibayar senang.

AL, 12/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan