Rabu, 01 April 2020

'Reruntuh Di Atas Kayuh'

Jelaga tirta meraja rasa, dihinggapi samudera bara, ribu lelara..
Telaah seiring berhamburan rasa, menikam sembilu, memadu upaya
Ada wajah tiada milik mahkota, sekedar jelata, meramban ayunan bergelimang pelita
Reruntuhan kini perlambang durjana.. kala mengayuh upaya dianggap sampah belaka
Segera habisi kelakar percuma, biar lepas jiwa dari ujung raga..
Segera amarah karungi hasta.. jangan berhenti pada sia-sia, bungkam dalam suara, jangan kayuh engkau henti akhirnya

Kini sedari lama ambil saja darah-darah..
Reruntuh di atas kayuh..
Tak apa sebab bahagian cerita..
Reruntuh di atas kayuh..
Hidup sekedar takdir, rencana pemilik segala, yang mencipta sebab, hilang batang hidungnya..

Maka jangan lagi hina dianggap pada siapa-siapa..
Sebab kayuhnya hanya butuh genangan tirta..
Jangan lagi hentikan nafas pengayuh jelata..
Sebab pikir siapa tak tahu menahu didalamnya.

AL, 10/12/2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan