Rabu, 25 Maret 2020

'XIX'

Gaduh kini lama bersauh, dipelihara rancu..
Tatapan satu.. mengerucut semakin ramai beradu
Pelik nan ambigu.. Siulan neraka bersama setiap cucuk lembu
Orang-orang tak lagi bisu memperkuat ragu, neraka dibawa sendiri, nikmat dalam seteru

Adicita kini tameng para tersangka.. Dibela mati-matian, dianggap keran kuasa
Bumbu benci dijaja setiap lisan, di setiap alinea
Dari mata turun ke prasangka..
Dari telinga satu kata, mulut umbar sejuta frasa
Dari hati tiada logika, saudara dihardik, dianggap haram jadah
Maka, sembari menanti masa tanpa fajar, menanti masa tanpa senja
Kaitkan diri pada kejora diujung sana.. berserah pada Ia, sebab iblis butuh kolega

Getah, darah di sepanjang jalan.. sementara calon mahkota berujar masa depan
Kini mulai berdengung nyanyian-nyanyian..
Bak mulai berperan
Pembunuh mengadu mahkota, mempertaruhkan nyawa, para bidaknya

Orang gila berkumpul, menanam tumbal, hingga waktu tinggal waktu..
Orang waras menyingkir, hendak bertanya, namun sengaja disingkir
Setan anggap tak apa, orang-orang berbondong bertindak tanpa ragu, digiring iblis dalam belenggu
Setan beserta kalian, dalam setiap pikir, dalam setiap nafsu kuasa berlendir.

AL, 21/3/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan