'Sinting'
Penari-penari ulung mengitari lumbung...
Padi menguning diincar burung
Tengkulak-tengkulak busuk musabab busung
Orang sinting mengentit... ditanya pura-pura linglung
Piring rapi di meja, makan siang dimasak biyung
Sebentar berpaling muka, disantap buaya buntung
"Mama... orang asing masuk ke rumah..."
Orang sinting mengaku ramah
Bajunya rapi atasnya berkerah...
Setiap kerja sofanya mewah...
Orang sinting jalan pontang-panting
Mencari penghasilan setelah runding
Persetan dipasung, ia cekatan panjat dinding
Sebab di saku celana punya beking
Orang sinting suaranya bising
Setiap melangkah tanahnya kering
Orang sinting sebar efek samping
Orang sinting sobatnya maling
Aku tanya orang sinting, katanya istrinya bunting... kadang ngidam real estate hingga mobil kelas racing
Katanya;
Persetan moralitas, moralitas makanan anjing... moralitas bau lembing, maka untuk apa moralitas... moralitas cuma untuk WC tempat kencing
Wewenang itu paduan suara... sudah jadi budaya jangan dilupa, biar lestari seterus masa
Wewenang kami makan harta, harta anda harta kami jua
Kami bukan bajingan apalagi drakula
Ini sudah dianggap wajar, baik-baik saja
Jangan tanya prodeo, prodeo tempat sandiwara
Persetan pula rambu-rambu, rambu itu palang pintu
Persetan pula undang-undang, mereka mengundang kami hanya datang
Kami bukan menentang, itu sudah bagi-bagi untung... bagi-bagi senang
Kelas kami, kelas saling kangkang
Orang sinting membual, rokok ditangan opium linting
Bicara membuat mual, lalu diusir disingkir sebab mulutnya bau pesing
Orang sinting pergi... berjalan jadi orang penting...
Orang sinting kekenyangan... makan riba, makan uang titipan, makan koper, makan beling... makan honor hasil meeting
.
.
.
Orang sinting kenyang dihantam maut, tubuh gempal bebek peking
Orang sinting terbujur kering, tinggal kerangka disantap cacing.
AL, 30/6/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar