'Piranti'
Memuji kuasa... memuja sang Esa
Tadah dan sujud mestika
Lafadz dan daras, jadi permata... berupa segara, ladang lindung terhadap angkara
Ditanam dalam hati, biar jadi mantra-mantra
Modal menghadap kepada duniawi... menghadap kepada gentayang beribu goda
Biar lepas dari keluan
Biar dalam pada renungan
Tertanam dalam sukma, agar durja lekas sirna
Pusaka dari hasil bercengkerama... kepada diri dan pemilik semesta
Piranti hidup bermula...
Bertingkah berkhatam bajik, musti mengetahui apa-apa yang dilakui
Meski bertingkah terpuji, tak musti berupa agar dipuji
Ialah letak ego diri, dan ego yang harus pula dipahami
Berprilakulah saja tanpa menyakiti, bertindaklah saja tanpa menindas, berbuatlah tanpa mengkhianati, berniat diri tanpa memaksakan kehendak pribadi-pribadi
Sabda-sabda nubuat, agung merembesi alam bawah sadar
Berdikari mengimani, entah bahagia entah elegi
Supaya tak selesai kala diri hidup dalam hingar bingar
Berserah terhadap zat yang utama, tanpa tunduk kepada nikmat tiada abadi
Membatin terhadap kuasa... pemilik yang ada
Mengasma setiap masa, mengingat supaya tak terlupa
Hidup dan ungkapan perbuatan hingga kata
Supaya ditempatkan semestinya, dilakui dengan tanggungan dan berpikir sejadinya
Piranti agar hidup berputar tak terhenti kepada malapetaka
Agar menghidupi diri seribu warsa
Tertanam dalam sukma, agar durja lekas sirna
Pusaka dari hasil bercengkerama... kepada diri dan pemilik semesta
Dan pula kait-kait insan, supaya tak lepas dan tak dipenuhi durjana
Tak runtas
Tak entas
Tak terbatas
Habluminallah... Habluminanas.
AL, 15/7/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar