'Sayonara'
Sayonara...
Taut hasta, dan tingkah yang bertaut pada norma
Sayonara...
Wicara yang terikat pada batas dan tak terucap terbang bebas
Sayonara...
Tunduk murid pada inangnya, ramah ucap pada biyungnya, kasih nara pada tanahnya
Selamat jumpa...
Cendala kwartir
Ada pantai dan pesisir, dipenuhi lava tanpa air
Kehidupan bingung berjalan, yang ada sekedar hampa pula ketiadaan
Sayonara... sayonara...
Anak kecil duduk di kursi taman, melihat orang-orang telanjang dan bersenggama
Pengadilan semakin ramai...
Sebagai tempat pertunjukan, sebab malaikat cabut nyawa adalah aku, kamu dan mereka
Jalan-jalan mulai diisi oleh tapak dari perjalanan
Orang-orang yang menuntut kesadaran, dari mereka yang mabuk dan hilang kewarasan
Senjata adalah perhiasan... lebih berharga dari makanan
Sebab kenyangnya mereka adalah melihat kesengsaraan
Engasnya ada pada suara rintihan
Seperti sebuah budaya;
Bongkah batu menyatu diri, mengeras sekian waktu
Kepada kesatuan dan solid tanpa celah
Sementara datang kepadanya, angin dan hujan dan matahari
Sebagai pengujian...
Namun bongkah batu pada waktunya akan gugur
...berubah wujudnya menjadi butiran pasir;
Layaknya kemauan beda pada kalimat-kalimat satir
Mereka yang menjabat satu akan beranjak macam tafsir
Mereka yang menumbal diri pada waktu akan memerkosa macam anasir.
AL, 12/10/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar