Rabu, 25 Maret 2020

'...tanpa Terali'

Lafadz puja-puji iringi waktu mengkultuskan diri
Menghitam lebam sembab moral diingkari
Dihantui kenang ironi tanpa mampu diobati
Luka-luka di penjara tanpa terali

Pagan bukan lagi sebuah persoalan
Dikurung dalam nada lafal sumbang
Yang benar tak lagi sanggup membenarkan
Ikrarpun sekedar hiasan
Nubuat sempurna berdasar bayaran

Telaah, tengadah dengan senyuman
Tertawa mengetahui orang-orang ditawan
Yang bungkam hari ini kan berlanjut sampai nanti
Hingga manipulasi membungkus jati diri

Mandataris berserikat bersekutu
Mendabik diri selayaknya otak batu
Bicara semaunya... tiada benar tak mengapa
Sebab dibela didampingi kala berbuat nista
Menimbulkan tanya...
Sejuta tanya...
Tanya...
Anjing-anjing dan serigala

Dengus melangkah berpadu
Membaiatkan oroknya kepada kesucian palsu
Mereka dibakar...
Dikaburkan, dicucuk hidungnya tanpa terasa
Mereka disebar...
Dilacurkan, dihantar menumbalkan tubuhnya

Ini yang terjadi berulang kali
Berulang masa berulang-ulang tanpa henti
Tiada waktu luka mengering di sini
Diperalat posisi
Legitimasi
Dominasi
Ekpansi
Luka-luka di penjara tanpa terali.

AL, 9/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan