Selasa, 04 Februari 2020

'Periferal'

Aku mulakan... tempat jauh dari peradaban
Dimana orang-orang akan mendorongku dengan retinanya...
...orang-orang itu bertanya, bermacam cara menyingkirkan hama
Dengan insektisida dan implisit-implisit tiada beda

Orang-orang itu
Orang-orang berkaki empat dengan ekor dan satu mata
...dengan tentakel mirip gurita
Menggenggam trisula serta capit penjerat di tangan kirinya
Mulut bertaring dan kulit merah muda
Bertelanjang dan berkeriput di mana-mana

Aku kini akan berjalan melewati rimba, mencari makanan yang tinggal sisa
Di dahan-dahan pepohonan...
Namun dahan-dahan pohon itu sudah kering terpotong, aku tak tahu bagaimana
Buah-buah itu ternyata habis lebih dulu... diambil hari-hari lalu
Sementara orang-orang mulai menatapku
Tatapan asing dengan bola mata merah, jelas tanpa mampu dipalsu
Mereka mengancam tanpa berucap, mereka menatap aneh dan saling membisik merdu
Aku lekas beranjak... dan berlari sebab aku benar tak tahu menahu

Tempat ini terasing... aku kembali memasung ingatan, namun bising itu tak pernah ragu merasuk diri
Tempat ini tak mungkin bersahabat... aku kembali pergi, setidaknya untuk coba pahami, tapi itu tak berujung sejati... aku yakini, ini wadah peti mati

Aku tak lagi perduli
Orang-orang ini memandang sama... mereka satu visi
Visi dari mereka, sedangkan mahluk nun jauh dari rimba... lambat laun akan terlupa

Aku tak mengingat apapun... mereka mewabahiku dengan amnesia
Visi anonim
Segala tanya yang diacuh
Serta norma tak masuk akal

Orang-orang itu hingga sekarang masih berwujud sama...
Aku tak menginginkan apapun... mereka meracuniku dengan hipoksia
Dimensi tak semenjana
Macam enigma
Hidup parabola.

AL, 28/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan