Kamis, 05 Oktober 2017

'Senja Kini'

Semerbak senja mulai tercium
Memandikan padi yang semakin ranum
Belum habis kopi yang harum
Belum lekas tembakau menghujum

Angin dingin sejuk
Menembus tulang rusuk
Terlihat mentari dengan awan lekuk
Hipnotis tutur alam kian merasuk

Dengan gitar bersenandung
Di gubug tua jadi tudung
Bagai lepas dari jeruji kurung
Bersama tikus kotor yang mengandung

Sungai-sungai mengalir
Ku ambil kertas
Ku tulis syair
Tentang frasa satir
Meski hidup masih teramat getir
Diiringi dosa yang masih bergulir
Ku bersumpah tetap berdiri
Sekalipun hidup berupa martir

Kerbau mulai pergi
Bersama langkah petani
Tak beralas kaki
Meski di jalan yang terlewati
Pecahan khamr bagai menyelimuti

Di senja kini..
Ku masih menunggu arti
Tentang balada hari ini
Tentang pelajaran yang kunikmati
Meski akhirnya senja kini..
Banyak lagi lahir elegi
Dan banyak jua yang mati.

AL, 5/10/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan