'Sasana Sendu'
Cukuplah pandangi daun berguguran
Terakhir kali ketika janjimu kulupakan
Sudikah kau benahi?
Karena setiap nama tak sama lagi
Topeng-topeng
Tak bertelinga
Diksinya tajam menembus sanubari
Satu-satu berjatuhan
Diinjak setan bertuan
Skeptis tak digubris
Naif terbalut negatif
Musim kemarau
Diangkasa mengigau
Diracun lidah
Dicumbu resah
Pada akhirnya: dusta
Tak dibutuhkan
Tanyaku tentang dosa
Terjawab sudah
Pada akhirnya
Aku didalamnya
Aku ikuti cahaya
Meski akhirnya ditelan batara kala
Apa yang ku punya disini
Habis dikebiri
Pertanyaanku kini usai tak berbekas
Sebab aku tak sanggup tuntas
Hampa kehidupan
Tumbuh lalu dihisap kebingungan
Dia yang menginjak dengan sepatu
Menampar dengan dasi
Melemparmu dalam mimpi
Yang mustahil terjadi.
AL, 16/11/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar