'Hujanku, Dan Elegi'
Detik demi detik
Rintik demi rintik
Seringkali terbayang
Yang mustahil pulang kini enggan pergi, enggan hilang
Entah lisannya, entah tawanya, entah mata dan tatapnya
Entah kapanpun tak kunjung reda, tetap terngiang
Hujanku, dan elegi, hujanku fajar hingga petang
Hari sahabat sejati terlelap tenang
Hari sahabat sejati pergi dengan kenang
Namun rela tinggal pilihan, namun hidup harus disengaja berterus terang, yang pergi tak mungkin kembali, yang berjalan biarlah berjalan.
AL, 15/7/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar