Rabu, 01 April 2020

'Hujanku, Dan Elegi'

Detik demi detik
Rintik demi rintik
Seringkali terbayang
Yang mustahil pulang kini enggan pergi, enggan hilang

Entah lisannya, entah tawanya, entah mata dan tatapnya
Entah kapanpun tak kunjung reda, tetap terngiang
Hujanku, dan elegi, hujanku fajar hingga petang
Hari sahabat sejati terlelap tenang
Hari sahabat sejati pergi dengan kenang

Namun rela tinggal pilihan, namun hidup harus disengaja berterus terang, yang pergi tak mungkin kembali, yang berjalan biarlah berjalan.

AL, 15/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan