Rabu, 25 Maret 2020

'Surealis'

Sekam-sekam hikayat berasap, dilanda angin jalar, sekam kering habis terbakar, diterangi cahya suar
Matahari tenggelam, dan purnama tak kunjung bersinar
Kursi-kursi tunggu bergetar dan seret merangkak kasar
Menyeret kedua kaki, mengemis kepada eluh-eluh dan lampu-lampu binar
..
Tiada sadar
Bahwa masa tak hadir dengan nota lembar
Bahwa masa sekedar momentum alakadar

Dan bila t'lah datang waktu, saat ia terbuang tanpa sisa
Berjuta detik dan beribu dentang sia-sia
Kerana engkau selalu menuntut bukan memakna
Dan bila t'lah datang waktu, saat tiada lagi suara dan tinggal pasang bola mata
Berulang kali tinggal persepsi tiada yang terjadi
Berharap mati kemudian dipuji reinkarnasi
Bukankah cukup manis kau ucap setiap dusta?
Kerana engkau selalu berujar namun segan mengharga

Ketika kau biarkan busung dadamu menutupi bukit-bukit
Dan ketika nada interupsimu memekakan langit
Seketika itu cinta yang tampak hanya sandiwara
Dan segala terlewat dunia tinggalah gala opera
Jadilah delusi
Jadilah raja fatamorgana.

AL, 14/12/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan