'Polemik Ciamik'
Ku tahu pasti... yang kan' terjadi
Terjal yang lama, kan tumbuh lagi
Di masa yang datang kala terprediksi
Polemik ciamik... kala pasca eleksi
Pancawarna bermacam rupa
Orang-orang kerja membingkai muka
Merangkai kata...
Mencaci saudara
Membunuh nama...
Polemik ciamik beranak pinak...
Juta burung jalak
Di langit retak
Satu-satu tumbuh berlalu
Akuisisi hilang tak tentu...
Hilang arah, orang-orang dibelenggu
Tenggelam di mall, televisi, bioskop hingga malam minggu..
Polemik ciamik, profesi baru...
Cipta kabar palsu... atau kabar rancu
Sengkuni berkata, pada anak manusia...
Kedip satu mata, angguk kepala
Kini tenggelam, masa temaram
Bah kebencian diobral, pagi hingga malam
...tetapi masih, orang-orang dibelenggu
Tenggelam dalam syahwat, apatis, acuh hingga film biru
Kini bermunculan, para peramal menjual keahlian...
Dari akademisi hingga orang sakti...
Menjanji lisan laksana pasti
Polemik ciamik, polemik berdusta...
Otak Iskariot berupa Musa
Tunjukan jalan... ternyata pintasan dosa
Bukan rahasia, bukan lagi cerita tiba-tiba..
Ini mendarah daging, dari anak cucu hingga sanak saudara
Polemik dijual murah...
Dijadikan cerita pendulang durja.
AL, 30/3/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar