'Paranoia'
Aku dengar siul burung...
Ia mencaciku...
Aku lihat ranting berayun...
Ia menunjukku...
Aku lihat langit di atas ubun-ubun...
Ia lantas berubah mendung...
Aku lihat hidup seolah mimpi datang berduyun...
Ia berpaling dan sepi datang merundung
Aku mencoba berkawan dengan suara-suara
Yang tertanam di dalam kepala
Aku mencoba berdamai dengan sakit yang teramat
Yang membuatku dihujat
Tangis yang dulu mereka tahu...
Dan tentangku yang bahkan tak sudi mereka temu
Entah dan sampai kapan berlalu
Dihardik dan dibidik kelabu
Aku mendengar harapan berjalan
Ia melangkah dari kejauhan
Melewati cercaan karena raga dan roman
Aku tertanam dalam pikir mereka, bahwa aku berakhir sudah tanpa kelanjutan
Maka mungkin mimpi boleh mereka prediksi
Aku pandangi yang bisa aku pahami
Aku menatap apa yang bisa aku dekap
Aku mendengar apa yang buatku tak gusar
Aku menapak pada apa yang bisa aku pijak
Aku bercerita kepada apa yang bisa mendengarku bicara
Meski entah sampai mana...
Karena ku lihat hujan masih deras
Dan kerikil terhempas menghantamku keras
Remahan sisa-sisa maki menatapku jelas
Aku lihat setanku bernafas
Jika mungkin cerita ini ku simpan
Maka yang hadir sekedar jeratan
Pandang beda jelas buatku tak nyaman
Meski ku tahu setidaknya hidup disengaja terus berjalan.
AL, 19/4/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar