Selasa, 04 Februari 2020

'Neraka Orang-Orang Kota'

Neraka orang-orang kota, berada di lampu merah dan persimpangan jalan raya...
...di trotoar dan di wabah kemacetan merajalela
Neraka orang-orang kota, berada di lantai kantor yang berhimpitan berebut cahaya
...berada di jam makan siang dan makan dengan dompet pas-pasan
Neraka orang-orang kota, berada di meja kerja...
...di jatah lembur yang membuat mereka lupa punya keluarga, anak istri dan mertua

Neraka orang-orang kota... bukan nampak hiperbola, ini dari cerita para pengais pundi-pundi harta
Tidak serta merta menjadi orang kota adalah buruk rupa, atau semacam fauna
Jelas penghinaan! Orang-orang kota pula orang-orang mulia
Yang menafkahi diri serta lain manusia, yang memotong jatah bersandar di sofa dengan giat mendatangi palagan candradimuka
Orang-orang kota bukan hanya sekumpulan ras tanpa rasa
Ia berkutat penuh pada hidupnya, orang kota tak habis nurani pula cinta
Orang-orang kota adalah penyeimbang, pemandu langkah dunia
Yang bergerak semakin maju, mengais zaman-zaman yang kan tertuju
...
Maka orang-orang kota janganlah engkau lupa...
Nerakamu ialah mesin penggerak roda
Yang kau hidupi di dalamnya...
Kami hanya berdo'a
Kerana kami satu wujud sesama manusia
Bergeraklah, terus berkacalah, terus bermuhasabah
Agar tetap bersama, saling merangkul tangan supaya tak hilang imbangnya
Jangan kau pincang untuk melangkah...
Jangan pernah menyerah...
Jangan pernah buruk bertingkah
Apalagi serakah..
Karena nerakanya orang-orang kota
Adalah ladangnya memanen swarga.

AL, 18/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan