Selasa, 04 Februari 2020

'Anti-Tesis'

Ia satu jiwa dengan prasangka
Hidup berakar dari berlalunya masa
Satu atma sebaya, khayal belaka
Berujar diri lantas terbata

Ia embrio dari macam dusta
Yang diucap sekedar mengelabui sukma
Ia melangkah dengan telapak praduga
Dan lisan yang saban waktu disanggah sembarang kata

Tak sanggup upaya retorika
Ia tak bisa dibela...
Ia lahir dari titian abstrak dan fana
Sangsi mahluk tanpa suara
Sangsi terhadap hidup dipaksa legawa

Temboloknya penuh dilema; binar simalakama
Kini coba merangkak 'tuk arus sedia kala
Pula di comberan mengais-ngais aksara
Dan aspal-aspal basah yang mesti diinjak pula
Ia tak peduli, matipun bukan kehendaknya
Ia mesti hidup, meskipun dikodrat sengsara
Biar muncul banyak pertanda
Remukpun tak mengapa.

AL, 6/7/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan