Ujung belati pembawa mati
Diantara malam yang tiba-tiba sunyi
Bintang-bintang selalu menerangi
Cahayanya bagai tak perduli
Ujarnya sama
Teduh tak lagi ramai bicara
Kini semakin percuma
Sumpahnya tinggal nama
Riak awan jingga terhimpit langit
Lolongan serigala berpadu jerit
Tajam menembus kulit
Tegak terlampau sulit
Banyaknya kicau-kicau burung
Temani ikat kayu pasung
Terpampang jelas beku relung
Halilintar tajam hantam mendung
Hujan, hujan, hujan
Basahi tegaskan kesepian
Sebab luntur banyak kepercayaan
Kalungkan kebencian
Hingar bingar iringi serak kerongkongan
Didalam hati penuh pengingkaran
Buah dusta kini mulai terasa berperan
Gelapkan malam jagal kehidupan
Rembulan tak lagi miliki kesempatan
Esok-esok sekedar gurauan
Tangisan nyawa bak ladang kepuasan
Tertanam tajam menghujam insan
AL, 19/10/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar