Rabu, 25 Maret 2020

'Nusa Dibelenggu Lara'

Sebab aku masih berdiri, saksi atas tragedi
Puncak bergemuruh tasbihkan luka abadi
Api-api membakar sarang, dalam pelik jiwa-jiwa mati
Di ujung hulu, amuknya lereng usik indera
Hilir bercengkerama dengan duka tumpahkan bencana
Juta air mata dialas tanah swarga
Saat Nusaku kini dibelenggu lara..

Semilir badai menghantam tembok reyot
Guntur memperkosa mega, menyambar seketika
Disela kantung mayat terjaja di depan mata
Anak merengek kehilangan induknya
Induk meratap ditinggal anaknya
Mereka yang tak tentu berdosa
Tenggelam dalam teriakan alam
Terpendam tangisan air mata

Hanyut jiwa-jiwa..
Timbunan manusia di semak tanpa suara
Dikubur histeria hingga akhir cerita
Kelam masa ditampung langit cakrawala
Di tanah beribu nyatanya celaka
Nusaku kini dibungkam lara

Teriakan dimana-mana
Takdir Tuhan sekian waktu makin terasa
Yang datang tanpa terduga
Hantam bahagia, garami luka
Manusia pun hanyalah nama
Jasad-jasad dijejer tanpa istimewa
Renungan insan akan kuasa-Nya

Mereka yang gugur dihantar tirta awan
Mereka yang lebih dulu bertasbih kematian
Semoga tenang engkau tuju peraduan
Semoga usai setiap teriak tangisan..

Maka tegaklah kini hadap empedu dunia
Meski gelegar hujamnya ujian maha kuasa
Rangkul dan genggam bersama
Saung alam jagalah..
Do'a kuatkanlah..
Badai dunia bukanlah selamanya
Di atas Nusa yang kini dibelenggu duka.

AL, 30/11/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan