'Kepada Pangeran Yang Diperagung'
Di medan yang menurutmu bukan ladang perang...
Aku lihat mayat digantung dan dipertontonkan
Apa yang biasa aku lihat
Tentang pidato dari kertas-kertas sintetis beserta tulisan utopis
Ku lihat mereka menghormat padamu
Seraya bergumam...
"Kepada pangeran yang diperagung"
Tiada hari berlalu tanpa perintahmu
Dan siang akan menjadi gulita
Dengan kehendakmu
Dan sekali lagi aku melihat eksekusi
Kepala yang ditancap di tiang-tiang hasil persekusi
Maka mereka akan selalu membayar
Di tanah tanpa dasar...
Tanah yang nyata terlihat adalah tanah antagonis...
Yang setiap waktu dilihat sebagai ladang hegemoni praktis
Telapak itu jelas memijak diantara nafas-nafas yang berakhir nahas
Deburan kelam menghantam, surya semakin temaram
Waktu yang tersisa tinggalah malam...
Kini dari istana tanpa atap...
Siapa tak sepaham lekas dibekap
"Kepada pangeran yang diperagung..."
Dengan panji gelap.
AL, 29/4/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar