Senin, 23 Maret 2020

'Ini Bukan Negeri Kemarin Sore'

Ada pulau pesisir sampah
Ada lereng gunung buas diperah
Banjir perkosa lantai kota
Kala asap pabrik rangsek desa, dari tanah-tanah sengketa
Maka sudah terbiasa kau dengar idealis berbondong ramai bicara
Tatkala tudung sajimu masih kosong di atas meja

Lihatlah lihat, lebih dekat supaya sadar
Periuk masih berlumut saking lama tak
dibakar
Pontang panting jejeran tubuh bergetar
Geloramu masih sudi junjung bangsat berkelakar

Mungkin nampak hebat
Hirarkinya sekarat
Sebab banyak pejabat
Bangsat berlaku bejat
Entah tikus entah kucing
Ramai bersekutu berlaku mudharat

Ada nelayan tak punya laut
Ada petani tak punya sawah
Mereka punya rumah
Tapi tak punya nafkah
Diinjak serakah
Dikebiri cukong tanah

Ini bukan negeri kemarin sore
Ini negeri dipandang ramai
Ini negeri sekuat rantai
Harusnya juta-juta lahir insan pandai
Bukan insan main bantai
Bukan wakil duduk santai

Lihatlah lihat, la yang dibasuh duniawi
damai
Enggan hirau negeri tak lagi nampak
permai
Netra acuh pandang gubug tak berlantai
Tutup mata jelata-jelata limbung tubuh
tergontai

Lihatlah lihat..
la beringas tatkala pandangi dunia
gemulai
Keringat dingin yang mengucur puaskan
syahwat
Syahwat-syahwat materi, syahwat-syahwat lonte
Syahwat kuasa di atas janji yang kadung
dianggap sepele
Syahwat kuasa di Negeri yang bukan
kemarin sore.

AL, 5/12/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close
Test Iklan