'Di mana Agamaku?'
Aku lihat Agamaku waktu itu..
Di mana-mana, di setiap kata..
Agamaku ada di kata-kata bijak
Yang disadur lalu cepat beranjak
Agamaku ada di lirik lagu
Yang indah nan merdu
Agamaku ada di ladang debat..
Di pamflet-pamflet
Di spanduk orasi
Ditunggangi..
Agamaku ada di tangan penipu
Meski banyak yang tak mau tahu
Agamaku ada di kertas-kertas koran
Kertas yang dibaca lalu ditinggalkan
Agamaku ada di kampanye pemilihan
Terlihat ramah namun selalu dipertanyakan
Agamaku di mimbar kekuasaan
Agamaku lalu dipermainkan..
Di atas kepala calon bandit perkotaan
Di telapak penebar mudharat kebencian
Dengan mudah dikibuli preman
Didustakan..
Agamaku ada di pelormu...
Agamaku ada di cucuk kerbau
Agamaku ada di caci makimu
Agamaku yang seakan mesiu
Lalu kemana lari filosofi agamaku?
Dimana suara senandung surau itu?
Dimana lantunan lafadz yang merdu?
Dimana mereka yang mengaku guru?
Bimbing aku..
Dan mereka yang sama denganku
Dari dunia yang semakin rancu
Kemunafikan bak benalu
Agar Agamaku tetap bisa kujaga
Dari pagar-pagar berduri huru-hara
Agar Agamaku tetap pada tempatnya
Tanpa dipedihkan gas air mata
Agar Agamaku tak jadi janji-janji penguasa
Diperkosa hirarki, dijadikan senjata
Agar Agamaku tetap murni
Agar ideologi bukan kiasan semata.
AL, 16/11/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar