Hey, Bapak Tua berwajah garang
Tapak tangan tanggung tulang belulang
Kokang-kokang asik menyerang
Tutup mayat yang diperkosa pedang
Bapak Tua girang dan senang
Meski tanahmu bersitegang
Senyum seringai tak berkurang
Rakyat tahan bimbang meski meradang
Peluru-peluru tajam melaju
Tumpahkan darah yang tak tahu menahu
Peluru-peluru liar menyasar
Mereka yang gentar tak sanggup berujar
Tatap matamu
Buat kami kelu
Tegap badanmu
Meski penuh benalu
Hey, Bapak Tua, gerangan tak bicara
Garismu kini masih tegas bersuara
Garis yang tak lihat darah-darah amarah
Yang dulu diperah oleh lihainya kerah
Kini meski telah tiada
Hilang raga namun sakit masih terasa
Tak mudah hilang adanya
Telaah nyawa jutaan manusia
Bapak Tua semoga tenang disana
Bersama mereka yang masih bertanya.
AL, 20/10/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar