Tapak kaki basahi jalanan
Dengan darah bercampur nanah
Seret tubuh tiada berdaya
Dengan kantong di punggungnya
Wajah kumal tubuh dekil
Rambut gimbal tuntut adil
Mereka berteriak
Diantara riak-riak
Kotoran begitu nampak
Di depan ruko disamping gerobak
"Ah itu mungkin sudah biasa"
Dengan sombong si penguasa
Yang acuhkan insan tanpa atap
Terlelap lelah dalam gelap
Yang tanpa tujuan
Sebab tak dapat teduh dari derasnya hujan
Tunawisma..
Tunawisma kini kemana
Tak tahu lagi jalan cerita
Bagai ujung ratap di hadapan mata
Tunawisma..
Tunawisma tuntut kuasa
Yang lalu lalang dengan congkaknya
Bagai buta mata dan jiwa
Tunawisma...
AL, 23/9/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar